banner 728x250

Fitnah! Sulianti Perintahkan Rusak Baliho ATFM, Ini Klarifikasi Nurdin Badarun

Nurdin Badarun

Luwuk- Beredar hoaks dan fitnah di media sosial Facebook, di mana Calon Bupati Banggai, nomor urut 3, Sulianti Murad menjadi korban informasi sesat tersebut.

Informasi hoaks itu diposting melalui akun Facebook Tatu Balantak. Ia menuliskan narasi yang berisi fitnah kepada Cabup Sulianti Murad.

Dalam postingannya, akuh itu menyebut mendapat informasi pelaku diperintah Sulianti Murad untuk merusak baliho AT-FM.

Parahnya lagi, akun itu juga menulis kata-kata kasar kepada calon orang nomor satu di Kabupaten Banggai.

“Kasihan sekali jadi kandidat tapi otaknya culas,, TERBIASA DARI PERUSAHAAN MENZOLIMI ORANG, AKHIRNYA MEREKA BAWA TERUS SAMPAI KE PILKADA. SULIANTI PENJAHAT SAMPAI MERUSAK BALIHO ORNG
BALI MANG JUAL SUARA RAKYAT STOP KAMU BERKUASA,” tulisnya.

Narasi yang disampaikan akun facebook Tatu Balantak di media sosial tentunya sangat disayangkan. Padahal perusakan baliho yang dilakukan Nurdin Badarun tidak ada kaitannya dengan Paslon manapun, termasuk Sulianti Murad.

Ini klarifikasi lengkap, pelaku perusakan Baliho Paslon AT-FM, Nurdin Badarun, asal Kelurahan Lontio, Kecamatan Nambo.

“Saya meminta maaf. Kejadian itu malam, saya dalam keadaan mabuk berat. Saya mabuk berat, pulang ke rumah masuk ke lorong dan saya melihat baliho,” kata Nurdin Badarun.

Nurdin mengakui menurunkan Baliho Paslon AT-FM. “Saya menurunkan Baliho, tapi tidak semuanya, hanya sudutnya (baliho) saja saya kasih turun,” tuturnya Nurdin menjelaskan, kronologi perusakan baliho yang dilakukannya.

Nurdin menegaskan, kejadian itu malam yakni perusakan baliho, sama sekali tidak ada yang menyuruh, baik Paslon nomor urut 1, 2 dan 3.

“Tidak ada yang menyuruh, tidak ada beking-bekingan. Tidak ada yang kasih uang saya untuk turunkan baliho, tapi itu kejadian saya mabuk berat. Saya tidak bikin-bikin, saya waktu itu pulang ke rumah sudah mabuk berat,” tegasnya mengklasifikasi.

Usai kejadian menurunkan Baliho, Nurdin menyebut, massa berkumpul dan membawanya ke Polsek.


“Mereka menuntut saya harus bawa ke ranah hukum. Padahal itu malam saya sudah minta-minta maaf pada mereka, tapi mereka tetap mengamankan saya Polsek Kintom,” tambahnya.

Atas peristiwa itu, ini Nurdin mengaku tidak bisa lagi keluar rumah. “Jadi saya sampai sekarang saya dalam keadaan tidak bisa lagi kemana-mana. Kiranya, cukup sampai di sini (klarifikasi),” tandasnya. (*)