BANGGAIPOST.COM,Luwuk- Bupati Banggai Ir.H. Amirudin menegaskan, tidak akan ada usulan program yang seenaknya diubah atau dipindah hanya karena kepentingan politik tertentu.
Penegasan itu disampaikan Bupati disela sela membuka kegiatan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) dan Rembuk Stunting Kecamatan Luwuk Utara dan Luwuk Timur yang digelar di Villa Mololuntun, Desa Bunga, Kecamatan Luwuk Utara, Rabu (16/2).
“Ketika sudah diusulkan, tidak akan pernah terjadi perpindahan. Jangan nanti karena ada kepentingan suara di sana kemudian kita harus memilih meletakkan pembangunan itu supaya orang pilih kita, tidak ada seperti itu,” tegas bupati.
Di hadapan para perangkat desa dan kecamatan, tokoh masyarakat, anggota DPRD, serta pejabat Forkopimda yang hadir, Bupati Amirudin memastikan semua usulan yang tertampung dalam RKPD (Rencana Kerja Pemerintah Daerah) nantinya akan dijalankan sesuai komitmen bersama.
“Bapak ibu tidak perlu khawatir, apa yang bapak ibu usulkan dan apa yang sudah menjadi kesepakatan kita, itulah yang akan kita kerjakan,” ujar bupati.
Forum musrenbang, menurutnya, harus menjadi wadah dalam proses perencanaan dari tingkat bawah (desa/kelurahan) dan mesti dilakukan secara partisipatif dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan.
Saat menyampaikan pokok-pokok pikiran DPRD Banggai, Suprapto mengajak seluruh pemangku kepentingan terutama perangkat daerah untuk bersinergi demi kepentingan rakyat.
Pentingnya Forum Musrenbang dirangkaikan dengan rembuk stunting, menurut Suprapto untuk memastikan tidak ada lagi rakyat Kabupaten Banggai yang mengalami gizi buruk yang ditandai dengan pertumbuhan tidak normal.
Dalam forum tersebut, Camat Luwuk Utara dan Luwuk Timur menyampaikan beberapa usulan program prioritas di masing-masing wilayah yang telah mereka sepakati saat forum pra-musrenbang.
Beberapa isu strategis dimaksud di antaranya yaitu infrastruktur dasar seperti jalan, sanitasi dan pengolahan limbah baik perumahan maupun industri; aksesibilitas terhadap pelayanan dasar seperti pendidikan dan kesehatan; juga peningkatan sentra-sentra pertanian dan peternakan berbasis potensi lokal. (KF)