banner 728x250

Pengda Alkhairaat Banggai Sasar 25 Masjid di Awal Safari Ramadhan

Pengda Alkhairaat Kabupaten Banggai saat menggelar safari Ramadhan di dua Kecamatan yakni Batui dan Moilong, Sabtu (16/03/2024)

BANGGAIPOST.COM,Luwuk- Sebagai organisasi yang bergerak di bidang pendidikan, dakwah, dan sosial, Pengurus Daerah (Pengda) Alkhairaat Kabupaten Banggai terus berperan aktif dalam pembangunan di daerah ini.

Salah satunya, membangun moralitas generasi islami, yang merupakan cita-cita mulia yang di wariskan guru tua melalui wadah Alkhairaat.

Gerakan pendidikan dan dakwah tersebut, digalakkan disetiap momen, baik formal maupun non formal.

Tak terkecuali di bulan suci ramadhan 1445 H saat ini. Pengda Alkhiraat Banggai menurunkan sebanyak puluhan da’i, serta santri Pondok Pesantren Alkhairaat, untuk mengisi kegiatan safari Ramadhan di sejumlah Kecamatan.

Pada Jadwal pertama, digelar Sabtu (16/3/2024) malam, Komda menurunkan 20 da’i di dua Kecamatan, yakni Batui dan Moilong.

Dikecamatan Batui, Pengda Alkhairaat menurunkan 10 Da’i melakukan safari ramadhan di 10 Masjid.

Begitupun Kecamatan Moilong, Da’i yang diturunkan sebanyak 10 orang, membawakan ceramah agama di 10 Masjid di wilayah itu.

Tak hanya itu, 5 orang santri Ponpes ikut diturunkan di malam pertama safari Ramadhan. Praktis, total masjid yang terisi agenda safari dakwah Pengda sebanyak 25 Masjid, yang tersebar di dua kecamatan tersebut.

Kegiatan inipun masih terus berlanjut di Kecamatan lainnya.

Ketua Pengda Alkhairaat Banggai Habib Muhammad Alhabsyi,ST dalam sambutannya, mengajak jamaah masjid untuk senantiasa menanamkan kecintaan kepada Alkhairaat yang dibangun oleh Guru Tua, Habib Idrus Bin Salim Aldjufri.

“Selain menjalin silaturahmi, melalui momentum kegiatan ini, saya mengajak kepada jamaah sekalian untuk menamakan kecintaan kepada Alkhairaat,”pintanya saat menggelar safari di Masjid Al Jabbar Kecamatan Batui, yang didampingi Ketua Pengcab Alkhairaat, juga selaku Camat Batui, Muslih B.Ading.

Alkhairaat kata Habib, digagas dan dibangun oleh sang pelopor (Guru Tua.red) dengan cinta. Sikap yang ditunjukkan guru tua tersebut, mengundang simpati masyarakat untuk kemudian secara bersama membangun Alkhairaat.

“Dalam sejarah, saat guru tua merintis dan membangun Alkhairaat, tampa menggunakan dana pemerintah. Hanya dengan sikap dan cintanya yang ia tunjukkan, mengundang simpati masyarakat untuk bersama membangun Alkhairaat,”jelasnya.

“Seluruh hidup Guru Tua di Hibahkan untuk Alkhairaat. Kami berharap masyarakat (Abna’) tidak pernah dipisahkan dari perjuangan guru tua. Kita bangkitkan girah perjuangan ini. Kita hidupkan pendidikan alkhairaat yang lebih maju,”tambahnya. (NS)