banner 728x250

Malabot Tumbe, Pesan Leluhur Untuk Banggai Bersaudara

PESAN LELUHUR: Bupati Banggai Laut, Sofyan Kaepa menyebut ritual adat molabot tumbe adalah pesan leluhur yang bukan hanya milik masyarakat Banggai Laut saja tetapi juga masyarakat Banggai di Batui dan Masyarakat Banggai Kepulauan


BANGGAI POST, BALUT– Festival Malabot Tumbe dibuka secara langsung oleh Direktur Event Daerah dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Republik Indonesia, Reza Pahlevi, Sabtu (4/12) malam di taman kota Banggai. Festival kali ini mengangkat tema “Malabot Tumbe, Konggolio ko Adat Tukon Montolutusan Banggai”.

Pada kesempatan itu, Bupati Banggai Laut Sofyan Kaepa mengatakan, bahwa Kabupaten yang belum lama mekar sebenarnya merupakan daerah tertua. Dari tiga Banggai bersaudara, Kabupaten Banggai Laut sebenarnya yang tertua. Hanya saja, Banggai Laut lahir terakhir.
“Banggai telah melahirkan tiga kabupaten. Pertama Kabupaten Banggai di Luwuk, kedua Kabupaten Banggai Kepulauan di Salakan dan ketiga Kabupaten Banggai Laut di Banggai,” ungkap Bupati Sofyan.
“Banggai Laut ini bukan hanya sekedar seorang ibu saja tetapi juga sebagai seorang anak,” tuturnya.

Sebagai Kabupaten yang baru, Bupati Sofyan Kaepa menyadari masih yang harus dibenahi dan Pemerintahan saat ini terus bekerja dengan sangat keras mensejajarkan Kabupaten Banggai Laut dengan Kabupaten lainnya yang ada di provinsi Sulawesi Tengah.
“Kita akan memperingati hari ulang tahun Banggai Laut 14 Desember nanti. Semua berharap Kabupaten Banggai Laut ini bisa maju dan bersaing serta sejajar dengan kabupaten lainnya yang ada di provinsi Sulawesi Tengah,” kata Bupati.

Di samping itu, orang nomor satu di Banggai Laut, berharap momentum ritual adat malabot tumbe yang melibatkan tiga kabupaten bersaudara bisa juga meningkatkan kerjasama dalam meningkatkan ekonomi masyarakat. Dan sekaligus mempererat tali persaudaraan yang telah terbangun.
“Ini pesan leluhur yang setiap tanggal 4 Desember dilaksanakan ritual adat Malabot Tumbe. Kegiatan ini bukan hanya milik masyarakat Banggai Laut saja tetapi juga masyarakat Banggai di Batui dan Masyarakat Banggai Kepulauan,” terang Bupati Sofyan.
“Semoga Banggai Bersaudara bisa terus menjaga pesan leluhur ini. Pemerintahan Banggai Bersaudara juga bisa saling bersinergis dalam membangun Banggai,” ucapnya. (IK)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *