banner 728x250

Evaluasi Program Satu Juta Satu Pekarangan, Untika Diminta Objektif

Program Satu Juta Satu Pekarangan (SJSP) Pemda Banggai di Desa Pohi, belum berjalan maksimal. Tamanan tomat yang di budidayakan mati, Rica tinggal beberapa pohon. Tampak polybag bekas yang sebelumnya di tanami tomat.

BANGGAIPOST.COM,Luwuk- Pemerintah Daerah Kabupaten Banggai saat ini tengah melakukan evaluasi Program Prioritas Daerah Satu Juta Satu Pekarangan (SJSP).

Dalam proses evaluasi, Pemda setempat melibat Universitas Tompotika (Untika) Luwuk, dalam hal penelitian lapangan.

Sejumlah pemerhati sosialpun angkat bicara soal langkah Pemda melibatkan akademisi dalam penelitian yang sedang berproses.

Mereka berharap, kajian evaluasi tersebut, Untika betul – betul mengedepankan kejujuran akademik, berdasarkan kaidah penelitian yang ilmiah, serta menjaga independensi sebagai perguruan tinggi tanpa ada tendensi.

“Kami berharap Kerjasama Pemda dan Untika dalam evaluasi SJSP benar-benar objektif. Tanpa ada titipan dari pihak manapun, serta dokumen hasil kajianya dapat di sampaikan dan di akses oleh publik,”tegas salah satu pemerhati sosial Alwin Palalo, kepada media ini, Jumat (28/6/2024).

Tidak hanya itu, ia juga menyampaikan, dalam hal evaluasi program, perlu mendapat pengawalan masyarakat, terkhusus DPRD Kabupaten Banggai.

“Kami meminta ke pihak Untika agar melibatkan seluruh masyarakat penerima bantuan SJSP, tidak hanya mengambil sample sample tertentu saja,”harapnya.

Diakhir pernyataannya Alwin yang juga mantan pendamping desa ini, menghimbau seluruh elemen masyarakat, agar jujur dan terbuka sekaitan dengan program SJSP, untuk perbaikan Kabupaten Banggai ke depan.

“Masyarakat penerima program harus terbuka, menyampaikan sesuai fakta lapangan. Sebab, dari pemberitaan media belakangan ini, sejumlah problem SJSP mulai kelihatan,”pungkasnya. (*)