BANGGAI POST, BALUT– Bukan hal yang baru hampir setiap akhir tahun keuangan daerah dibuat pusing. Bukan karena tumpukan kertas pencairan tetapi juga saldo keuangan daerah juga sangat menentukan dan ini hampir terjadi di semua daerah bukan hanya di Banggai Laut.
Bupati Banggai Laut Sofyan Kaepa menegaskan, bahwa tidak ada pekerjaan di tahun 2022 yang sudah selesai kemudian di bayarkan di tahun 2023. Hal ini disampaikan orang nomor satu di Banggai Laut pada saat melantik Pejabat eselon II di Pendopo, Kamis (29/12).
“Bebeberapa hari ini memang sedikit pusing, Kepala Keuangan hampir tidak tidur, disebabkan kas keuangan daerah kosong, hal ini disebabkan adanya pembayaran utang pemda kepada pihak rekanan tahun pekerjaan 2020. Sedangkan masih ada 152 SP2D tahun 2022 yang belum terbayar,” ungkapnya.
“Dan saya perintahkan, saya tidak mau ada sistem penyebrangan, pekerjaan di tahun 2022 harus dibayarkan di tahun 2023, itu bagi saya tidak ada,” tegas Bupati Sofyan.
Dalam kondisi Kas Daerah yang kosong berkat kerjasama hari ini pemerintah daerah Kabupaten Banggai Laut mendapatkan transferan 13 miliar.
“Dengan kehendak Allah SWT, saya berjuang dalam waktu dua hari, bapak boleh cek di Bank hari ini Banggai Laut sudah ada transferan 13 Miliar, itu uang datang bukan dari langit, tiba-tiba dia muncul, harus ada kerjasama, ada doa, ada kesungguhan, jadi tidak main-main,” tutur Bupati Sofyan Kaepa.
Selain adanya transferan tersebut, serapan anggaran Pemerintah Daerah Kabupaten Banggai Laut hampir mencapai target nasional yakni 87 persen.
“Alhamdulillah, Saya panggil Pak sekda berapa Tepra kita, sudah mencapai angkat 83 persen, penyerapan dana untuk Banggai Laut dengan target nasional 87 persen, Insya Allah sampai jam 11 malam sebentar bisa mencapai 90 persen. Berarti apa yang diberikan tanggungjawab kepada negara kepada Kabupaten Banggai Laut bisa kita laksanakan sesuai dengan tupoksi kita,” ungkapnya. (IK)