Oleh: Nasri Sei
Mengunjungi tanah suci adalah impian jutaan bahkan miliaran umat Islam di dunia. Tanah yang dimuliakan dan disucikan dalam Islam. Makkah dan Madinah.
Selaku jurnalis, niat mengunjungi kota suci itu memang sudah sejak lama: Ziarah ke Makam Rasulullah SAW di Madinah, tawaf dan Mencium Ka’bah di Masjidil Haram, kota Makkah.
Panggilan selaku tamu Allah pun muncul di tahun 2025. Tepatnya hari Rabu, tanggal 3 September: Menggunakan travel Smarts Umrah Cabang Palu.
Di Kota Luwuk, Travel ini berkantor di Jalan Samratulangi, samping BPRS Khairan Inti Amanah. Tiga hari sebelum pemberangkatan, semua kebutuhan telah disiapkan pihak travel: Mulai paspor, koper kabin dan bagasi, pakaian ihram, Id Card, beragam model tas, hingga panduan do’a selama di tanah suci pun diadakan. Jamaah tinggal tau beres.
Seluruh barang kebutuhan diserahkan ke masing-masing jamaah: Saat itu sebanyak 35 Jamaah Umrah yang dipastikan berangkat. Dengan daerah asal, Banggai dan Banggai Kepulauan.
Di sela-sela persiapan, seluruh jamaah menerima informasi via WhatsApp Group (WAG), bahwa, akan digelar manasik pada tanggal 3 September, sebelum menuju ke Makassar pada pukul 13:30 Wita, menggunakan Batik Air. Manasiknya dilaksanakan di Masjid Al Hikmah Desa Bubung, Kecamatan Luwuk Selatan, pukul 09:00 Wita: Lokasinya dekat Bandara.
Saat manasik, para jamaah telah membawa seluruh kebutuhan persiapan pemberangkatan. Memasuki Masjid sembari mendengarkan arahan serta penjelasan dari Tour Leader (TL).
Tour Leader pemberangkatan jamaah umrah kali ini adalah Ustadz Farhan Raihan. Masih sangat muda dan energik: Saya hanya mengenalnya di awal, ia adalah Imam Masjid Muttahidah yang memiliki suara Merdu.
Dari agenda manasik itu, saya pun baru banyak tahu tentang beliau. Ternyata ia adalah salah satu tim pengelolah Smarts Umrah berpengalaman, membimbing jamaah menuju ke tanah suci, Makkah dan Madinah.
Rangkaian manasik pun tuntas. Dipastikan seluruh jamaah memiliki pemahaman yang sama dalam proses penyelenggaraan ibadah di tanah Suci. Agenda ditutup dengan Do’a. Makan siang pun segera di bagikan oleh personil Smarts Umrah. Dilanjutkan shalat Dhuhur secara berjamaah. Kemudian bergegas menuju Bandara SA Amir Luwuk.
Tanpa ribet. Saat pemberangkatan, seluruh barang milik jamaah di heandle langsung oleh pihak travel. Barang-barang tak perlu ditenteng. Jamaah hanya membawa ID Card dan satu buah tas gantung berlabel smarts umrah saat di perjalanan.
Begitupun saat tiba di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar. Jamaah langsung diarahkan menuju Hotel Santika, dengan kamar yang telah ditentukan. Tak perlu menunggu koper bagasi saat di Bandara. Seluruh barang milik jamaah telah diatur dan diantarkan pihak travel ke hotel.
“Alhamdulillah, jamaah puas dengan pelayanan smarts umrah. Kita taunya beres. Semua di urus oleh pihak Travel,” ujar salah seorang jamaah Mujibburahman saat tiba di kota Makassar.(BERSAMBUNG)