banner 728x250

Inflasi Berimplikasi Terhadap Masifnya Politik Uang di Banggai, GMNI Bergerak!

Rifat Hakim

BANGGAIPOST.COM,Luwuk- Sejumlah aktivis di Kabupaten Banggai menilai inflasi yang terjadi di Kabupaten Banggai dapat berimplikasi masifnya politik uang pada Pemilu dan Pilkada tahun 2024 di daerah ini.

Seperti diutarakan salah seorang aktivis, Rifat Hakim Kepada media ini, Rabu (17/8).

Dikatakan, beberapa bulan terahir Kabupaten Banggai mengalami Inflasi tertinggi di Indonesia.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Bulan Juni 2023 kata dia, Inflasi di Kota Luwuk sebesar 4,90 persen.

Inflasi ini terjadi di karenakan kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus dalam jangka waktu tertentu.

Kenaikan harga tidak berbanding lurus dengan kesejateraan masyarakat khususnya masyarakat yang gajinya di bawah Upah Minimum Kabupaten (UMK).

Praktis, kondisi ini akan memicu masifnya politik uang pada Pemilu dan pilkada serentak tahun 2024 nantinya.

“Di lain sisi kita akan menghadapi pesta demokrasi di tahun 2024 yaitu Pemilu dan Pilkada. Bawaslu telah meluncurkan Indeks Kerawanan Pemilu dan Pemilihan (IKP) tematik mengenai isu politik uang yang diluncurkan Bawaslu RI, Minggu 13 Agustus 2023. Dalam penyampaian Bawaslu RI bahwa Kabupaten Banggai berada di urutan kedua rawan terjadi politik uang” Ungkap Rifat Hakim.

Hal ini sambung Rifat tidak bisa dibiarkan, dan harus secepat mungkin di antisipasi melalui upaya-upaya gerakan melawan politik uang. Sebab, politik uang merupakan suatu kejahatan luar biasa dan merusak mental bangsa dan pemimpin bangsa kedepanya.

Sebagai penyelenggara Pemilu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Banggai mempunyai yang sangat besar dalam menjaga pemilu berjalan dengan baik, sehingga terciptanya Pemilih yang berdaulat dan berintegritas.

“Menurut kami, ukuran keberhasilan pemilu bukan soal berapa banyak orang yang datang ke TPS untuk mencoblos, tetapi bagaimana membangun kesadaran masyarakat sehingga ketika menentukan pilihan yang menjadi ukuran adalah soal ide dan gagasanya bukan karena di mobilisasi menggunakan uang” Ujar Rifat, yang juga Ketua DPC GMNI Luwuk Banggai.

“Kita Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia Luwuk Banggai yang Tergabung di dalam Cipayung plus, melalui Rumah Kebangsaan akan melakukan roadshow kedesa-desa dalam upaya untuk membangun kesadaran masyarakat dengan tema besar yaitu menolak Politik Uang, Politisasi Sara, dan Kampanye Hitam” pungkasnya. (NS)