BANGGAI POST, BALUT– Kasus dugaan korupsi pembangunan menara BTS 4G dan infrastruktur pendukung BAKTI Kominfo berdampak pada pengaktifan jaringan komunikasi tersebut. Contohnya, di wilayah kecamatan Bokan Kepulauan.
Salah satu warga desa panapat Oting Lajawa kepada media ini mengeluhkan jaringan yang ada di desa Panapat belum juga aktif sampai saat ini. Padahal pembangunan tower sudah rampung 100 persen beberapa bulan yang lalu. Jika dibandingkan dengan desa-desa lain, tower yang berada di desanya benar- benar sama sekali belum aktif.
“Desa-desa yang lain semua sudah aktif dan berfungsi bagus untuk di gunakan. Sementara kita di desa panapat sampai saat ini belum aktif towernya, apa yang menjadi kendala sampai tower di desa panapat tidak bisa aktif,” kata Bung Awangs (panggilan akrab Oting).
“Apakah pemerintah desa panapat dan pihak pemerintah daerah khususnya dinas kominfo tidak bisa mengkomunikasikan tower ini. Jika towernya tidak bisa diaktifkan seperti desa lain lebih baik tower ini di bongkar baru dikase pulang, kenapa desa Mandel, Bolokot, Kaukes, Toropot dan Mbuang-Mbuang itu sudah aktif meski belum sepenuhnya normal sementara torang punya di Panapat tidak pernah aktif, dimana letak kesalahannya,” kesalnya.
Lebih lanjut Awangs menyampaikan, bahwa sebagai masyarakat Desa Panapat sudah tidak sabar lagi untuk menikmati jaringan seperti yang dirasakan oleh desa-desa lain dan berharap pemerintah Desa Panapat secepatnya berkoordinasi dengan dinas Kominfo untuk percepatan pengaktifan jaringan komunikasi yang ada di Desa Panapat.
“Kita berada di zaman yang banyak membutuhkan akses informasi cepat. Kami sebagai masyarakat berharap tower ini bisa berfungsi secepatnya. Sehingga tidak terkesan hanya besi tua yang berdiri nantinya,” tuturnya. (IK)