banner 728x250

Terkuak! Klaim Program SJSP di Kebun Cabai Bantayan, Pemilik: Tak Ada Bantuan Pemda

Lokasi kebun cabai seluas setengah Hektare milik Mardi di Desa Bantayan, Kecamatan Luwuk Timur. Lokasi tersebut dijadikan tempat panen raya cabai oleh Pemda Banggai pada Mei 2023 lalu.

BANGGAIPOST.COM, Luktim- Panen Raya Cabai Program Satu Juta Satu Pekarangan (SJSP), yang di gelar Pemda Kabupaten Banggai pada Mei 2023 lalu, di Desa Bantayan, Kecamatan Luwuk Timur, akhirnya terkuak.

Pemilik lahan membantah keras, atas Klaim Pemda yang menyebut lokasi budidaya cabai miliknya sebagai produk Program Satu Juta Satu Pekarangan.

“Itu lahan pribadi saya. Usaha saya yang sudah berjalan tiga tahun, sebelum ada Program Satu Juta Satu Pekarangan,”tutur Pemilik Lahan Cabai Mardi kepada media ini, Selasa (25/6/2024).

Dikatakan, lahan seluas setengah Hektare yang digarapnya, memiliki kualitas buah cabai cukup bagus. Sebab, sistem budidaya tanaman yang ia implementasikan menggunakan pupuk Petro Kimia.

Alhasil, melihat kualitas tanaman itu, Pemda Banggai cukup tertarik. Hingga pada akhirnya, digelar panen raya di lokasi tanaman cabai miliknya. Dengan harapan, agenda tersebut bisa mempromosikan Pupuk Petro Kimia, yang ia jalankan sebagai usaha sampingan.

” Harapannya saat itu, pupuk Petro Kimia bisa dipromosikan saat kegiatan panen raya. Justeru yang terjadi, lokasi saya di anggap Program Satu Juta Satu Pekarangan. Baliho promosi pupuk yang saya pasang di copot,”kesalnya.

“Tidak ada bantuan sama sekali dari Pemda di usaha yang saya kembangkan, baik itu pupuk maupun bibit. Murni menggunakan modal pribadi. Kemudian saat panen, diberi judul Program Satu Juta Satu Pekarangan. Ini sangat keliru,”tambahnya.

Tidak hanya itu, ia juga merasa kecewa terkait pembiayaan dalam proses panen raya cabai di lahan yang di kelolahnya. Sebagai pemilik lahan, ia justeru mengeluarkan biaya sebesar Rp.4 juta, guna membayar elekton dan sebagian konsumsi kegiatan.

“Uang saya keluar Rp.4 juta di kegiatan panen cabai. Dengan harapan, pupuk Petro Kimia bisa di promosikan dikegiatan itu. Atau minimal bisa bermitra dengan Pemda. Tapi kenyataannya tidak seperti yang diharapkan,”ujarnya. (*)