BANGGAIPOST.COM,Luwuk- Wakil Bupati Banggai Furqanuddin Masulili memuji ketokohan serta pemikiran dari Prof. Dr. KH. Din Syamsuddin. Hal itu disampaikannya saat menghadiri tablig akbar yang diselenggarakan oleh Muhammadiyah Kabupaten Banggai di Masjid Agung An-Nur Luwuk, Rabu (11/1/2023).
Tablig akbar bersama Din Syamsuddin merupakan salah satu kegiatan pra muswil (musyawarah wilayah) Muhammadiyah dan Aisyiyah tingkat Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2023.
Untuk diketahui, Musyawarah Wilayah Muhammadiyah dan Aisyiah tingkat Provinsi Sulawesi Tengah akan digelar pada 13-15 Januari 2023 mendatang. Selain tablig akbar, Muhammadiyah Kabupaten Banggai juga akan menggelar seminar dan pawai taaruf.
Wabup Furqanuddin dalam sambutannya memuji ketokohan serta gagasan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode 2005-2010 dan 2010-2015 tersebut. “Pemikiran-pemikiran beliau dalam rangka membangun Islam, khususnya, sangat luar biasa,” ujar Wabup Furqanuddin.
Hal itu merujuk pada gagasan Islam Wasathiyah atau Islam moderat, di mana Din Syamsuddin merupakan salah satu tokoh intelektual Muhammadiyah penggagas Islam Wasathiyah di Indonesia.
“Selaku Pemerintah Daerah Kabupaten Banggai, kami mengucapkan selamat datang kepada Pak prof, dan tentunya kami ucapkan terima kasih yang tak terhingga atas kehadiran bapak di Kota Luwuk,” ucapnya.
Secara khusus, Wabup Furqanuddin juga menyampaikan rasa terima kasih kepada Muhammadiyah Banggai yang telah menghadirkan salah satu tokoh cendekiawan Islam tersebut di Kabupaten Banggai.
Selama satu jam, Din Syamsuddin menyampaikan pandangannya tentang moderasi Islam di tengah kebhinekaan Indonesia. Dengan latar belakang bangsa Indonesia yang majemuk, baik suku bangsa maupun agama yang dianut oleh penduduknya, Din Syamsuddin mendedahkan pandangannya.
“Kemajemukan seperti ini, dari sudut pandang Islam adalah sunnatullah, adalah ketentuan Allah,” ujar mantan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Pusat tersebut.
Olehnya itu, Din Syamsuddin menegaskan bahwa orang yang tidak siap untuk hidup bersama dalam alam kemajemukan adalah pecundang. Sebaliknya, bagi yang mampu hidup berdampingan secara damai, itulah pemenang. Menurutnya, umat Islam harus memiliki wawasan inklusif, bukan eksklusif.
Kepada ormas-ormas Islam di Indonesia, Din Syamsuddin berharap dapat menjadi pelopor dan pembukti sebagai ummatan washatan. “Kalau umat Islam bersatu, saya yakin sebagian besar masalah Indonesia terselesaikan,” ujarnya.
Turut Hadir dalam tablig akbar tersebut Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Banggai Anang S. Otoluwa, Ketua MUI Banggai Zainal Abidin Alihamu, Rektor Universitas Muhammadiyah Luwuk Sutrisno K. Djawa, tokoh-tokoh agama, serta sejumlah pimpinan OPD.(Dkf)