Soal Nama Calon Desa “Beriman”, Iman Pampawa: Mari Kita Fokus pada Niat Baik, Bukan Perbedaan

SILATURAHMI KE BUPATI: Imam Pampawa (kiri) di samping bupati Banggai saat bersilatuhmi sekaligus mengantar dokumen rencana desa BERIMAN beberapa waktu silam. Bersama Iman ikut sejumlah warga desa setempat.(FOTO: DOK PRIBADI)

BANGGAI POST, LUKTIM – Sorotan terhadap nama calon desa “Beriman” yang tengah diperjuangkan di wilayah dua dusun MPP, Desa Baya dan Uwedikan, terus bermunculan. Sejumlah warga menyuarakan ketidaksetujuan karena dinilai tidak mencerminkan sejarah lokal.

Namun, tokoh pemekaran Iman Pampawa memilih merespons dengan sikap tenang. Ia menilai dinamika semacam ini sebagai bagian wajar dalam setiap proses perjuangan.

“Saya tidak ingin memperpanjang polemik. Dalam setiap ikhtiar, pasti ada yang mendukung dan ada yang belum sepakat. Tapi kalau niatnya baik, insyaAllah akan ada jalan,” ujarnya kepada Banggai Post, Sabtu (19/7).

Iman menegaskan bahwa perjuangan membentuk desa baru bukan semata soal nama, tetapi soal harapan masyarakat untuk mendapat pelayanan yang lebih baik dan perhatian pembangunan yang lebih merata.

“Nama ‘Beriman’ kami pilih bukan tanpa alasan. Itu mencerminkan harapan kami agar desa ini kelak menjadi tempat yang penuh nilai, bukan hanya secara fisik tapi juga dalam kehidupan sosial dan spiritual warganya,” jelasnya.

Ia juga menyebut, lebih dari 300 warga telah memberikan dukungan penuh terhadap rencana pemekaran ini. Dukungan moral pun datang dari masyarakat luas di Kecamatan Luwuk Timur.

“Kritik itu bagian dari proses. Tapi marilah kita saling memahami. Jangan sampai perbedaan justru memecah kita. Kalau Allah meridai, apa yang kita perjuangkan pasti terwujud,” ungkap Iman.

Menutup keterangannya, Iman mengajak semua pihak untuk menahan diri dari konflik yang tidak perlu dan mengutamakan persatuan.

“Jangan saling menyudutkan. Mari kita rawat semangat kebersamaan, karena yang kita perjuangkan bukan hanya untuk hari ini, tapi untuk anak cucu kita kelak,” pungkasnya.(Alin)