BANGGAIPOST, LUKTAR – Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) yang berada di ujung Desa Bunga, Kecamatan Luwuk Utara, sempat menuai sorotan karena terlihat tidak difungsikan sebagaimana mestinya.
Pantauan media ini dalam beberapa pekan terakhir memperlihatkan kondisi bangunan yang kurang terawat. Saat dicek di lapangan, Selasa (19/8), pintu gerbang dalam keadaan terkunci, halaman dipenuhi rumput liar, sementara pintu gedung terkunci rapat.
Kondisi tersebut sempat menimbulkan dugaan bahwa pelayanan kesehatan di Poskesdes Desa Bunga tidak berjalan.
Namun, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, Nurmasita Datuadam, membantah hal tersebut. Ia menegaskan bahwa di Desa Bunga terdapat dua fasilitas pelayanan kesehatan, yakni Pustu dan Poskesdes.
“Jadi, Pustu dan Poskesdes ini sama-sama fasilitas kesehatan di tingkat desa, hanya berbeda dalam hal cakupan pelayanan dan pengelolaan. Untuk Poskesdes, pengelolaannya menjadi kewenangan desa, namun tetap melibatkan tenaga medis,” ungkap Nurmasita.
Ia menambahkan, di Desa Bunga terdapat dua orang perawat yang ditugaskan. Saat ini keduanya sedang mengikuti orientasi P3K. “Setiap pagi mereka ke Luwuk untuk ikut zoom, tapi Pustu tetap dibuka,” jelasnya.
Terpisah, Kepala Puskesmas Biak, drg. Irwati, menjelaskan bahwa untuk desa yang belum memiliki Pustu, biasanya Poskesdes difungsikan sebagai layanan kesehatan utama. Namun, kondisi di Desa Bunga berbeda karena Poskesdes berada tidak jauh dari Pustu.
“Masyarakat lebih memilih berobat di Pustu. Poskesdes di Desa Bunga belum memiliki fasilitas lengkap seperti mobiler dan sarana pendukung lainnya, sehingga belum layak digunakan sebagai tempat pelayanan. Untuk kegiatan posyandu juga sama, ruangannya sempit dan tidak ada tenda, sementara kunjungan posyandu cukup banyak,” terang drg. Irwati.
Dengan demikian, meski bagian halaman tampak kurang terawat, layanan kesehatan di Pustu maupun Poskesdes Desa Bunga dipastikan tetap berjalan sebagaimana mestinya.(Alin)
