banner 728x250 banner 728x250

Proyek SPAM di Uwedikan Dikeluhkan Warga, Ketua FPML: Anggaran Rp3 M Lebih, Tapi Air Tak Mengalir

BANGGAI POST, LUKTIM – Proyek pembangunan Sistem Pengelolaan Air Minum (SPAM) di Desa Uwedikan, Kecamatan Luwuk Timur, menuai sorotan tajam. Dari total anggaran lebih dari Rp3 miliar untuk proyek SPAM, porsi terbesar—sekitar Rp2 miliar lebih—dialokasikan untuk pengerjaan di wilayah Uwedikan. Namun proyek yang dikerjakan oleh CV Timur Indonesia itu dinilai tidak memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.

Ketua Forum Peduli Masyarakat Luwuk Timur (FPML), Adnan Basia, mengungkapkan bahwa hingga kini warga belum menikmati pasokan air bersih dari proyek tersebut, padahal secara fisik pekerjaan telah rampung.

Anggaran sebesar itu, tapi air tak kunjung mengalir ke rumah-rumah warga. Untuk apa proyek ini jika tak memberi dampak langsung? Kami sangat prihatin,” tegas Adnan kepada Banggai Post.

 

Menurut Adnan, keluhan masyarakat muncul karena instalasi pipa tidak menjangkau pemukiman warga. Justru, jalur pipa hanya berhenti di depan perusahaan tambak udang LGM, bukan ke desa sebagaimana mestinya.

 “Setelah kami telusuri, ternyata pipa hanya terpasang sampai depan perusahaan. Tak satu pun rumah warga dialiri air. Ini pekerjaan yang sangat buruk,” lanjutnya.

Adnan juga menyarankan agar pihak rekanan mencari solusi alternatif, seperti menyambung jaringan ke pipa lama agar air dapat menjangkau pemukiman.

 “Harusnya penyedia punya solusi. Ini anggaran besar, tapi hasilnya mengecewakan. Kami mendesak penjelasan dan tanggung jawab,” tukasnya.

Ia mengaku telah menyampaikan persoalan ini kepada Kepala Desa Uwedikan, Asri Pampawa, namun hingga kini belum mendapat tanggapan.

 “Saya sudah hubungi Kades, tapi belum dijawab. Padahal pesan WhatsApp sudah dibaca. Kami yakin beliau tahu persis masalahnya,” kata Adnan.

Dikonfirmasi terpisah, hingga berita ini diterbitkan, Kades Uwedikan belum memberikan respons, meski pesan sudah centang dua dan dibaca. (Al)