BANGGAIPOST.COM,Luwuk- Kondisi sektor pendidikan di Kabupaten Banggai kian memprihatinkan. Ini disebabkan sebaran guru yang tidak merata. Serta pemberian upah bagi guru honorer di kisaran Rp.300 ribu-Rp.350 ribu setiap bulannya.
Pernyataan itu disampaikan juru bicara Fraksi PDI-P Siti Aria saat menyampaikan pandangan umum fraksi pada Rapat Paripurna Rancangan Akhir RPJPD Kabupaten Banggai Tahun 2025-2045,di gedung DPRD Banggai, kemarin.
“Jumlah guru di SD/MI yang kian berkurang sementara pendidikan dasar sangatlah penting untuk kualitas SDM di pendidikan pertama, menengah dan lanjutan,”ungkapnya.
“Beberapa guru Sekolah Dasar yang pernah bertemu dan bercerita, terutama yang honorer. Mengeluhkan honor mereka yang sangat minim, hanya di kisaran 300.000 350.000 setiap bulannya. Terlebih lagi adanya pendistribusian guru yang tidak merata di tingkat SMP khususnya guru matematika. Serta kurangnya porsi untuk guru SD,”tambahnya menegaskan.
Tidak hanya itu, iapun mengkritisi soal kebijakan penempatan Guru P3K, yang dinilai tidak tepat.
Sepertihalnya di salah satu Sekolah Dasar. Ada guru yang telah mengabdi selama 19 tahun, kemudian terangkat P3K, setelah itu dipindahkan ke tempat kecamatan yang jauh. Guru tersebut digantikan oleh guru yang belum pernah mengabdi.
“Guru itupun meninggalkan orang tuanya yang sakit-sakitan dan keempat anaknya. 2 mengalami keterbelakangan mental. Ada juga seorang guru yang terangkat P3K
dipindahkan ke kecamatan yang sangat jauh, padahal sekolah SD di desa sebelah kekurangan guru,”pungkasnya. (*)