banner 728x250

Mahasiswa Banggai di Gorontalo Tagih Janji Bupati

Kondisi Asrama Mahasiswa Banggai yang terletak di Jln. 1 Oktober Kota Gorontalo yang kini dijadikan sekretariat IMIKB. Beberapa fasilitas di dalam asrama tampak rusak, butuh perbaikan. [Foto:Istimewa]

BANGGAIPOST.COM- Elemen Mahasiswa yang tergabung dalam organisasi paguyuban, Ikatan Mahasiswa Indonesia Kabupaten Banggai (IMIKB) Gorontalo, menagih janji Bupati Ir.H.Amirudin.

Sebagaimana di kutip dari laman website resmi IMIKB Gorontalo https://imik banggai-go.com/blog/4, mantan Ketua Umum IMIKB Siti Nurlan K. Sajiu menuliskan sebuah artikel berjudul “4 Tahun Menyuarakan Soal Asrama, Mahasiswa Banggai di Gorontalo Tagih Janji Bupati Banggai”.

Aktivis asal Banggai ini menceritakan awal mula bertemu Bupati Banggai, hingga menaruh harapan besar, dibawah kepemimpinan H.Amirudin, problem yang dialami mahasiswa yang menimbah ilmu di Gorontalo bisa teratasi.

Dikatakan, tepat tahun 2020, H. Amirudin yang pada saat itu belum menjabat sebagai Bupati, meluangkan waktu bertemu mahasiswa Kabupaten Banggai ,yang terhimpun dalam organisasi daerah (IMIKB Gorontalo).

Dimata dia, pertemuan itu menjadi harapan besar bagi mahasiswa dalam menyampaikan aspirasinya dan mendapat respon yang baik.

“Respon beliau (H.Amirudin.red) juga saat itu, akan membantu keluhan teman-teman terkait pengadaan asrama dan beasiswa dari Pemda,”ungkapnya.

Iapun mengutarakan sejumlah alasan logis, aspirasi tersebut untuk dapat di realisasikan Pemda Banggai. Sebab data base mahasiswa Banggai yang kuliah di Gorontalo berjumlah 800 orang. Itupun hanya di satu Universitas.

“Berdasarkan data base yang kami rampungkan di tahun 2022, kurang lebih 800 mahasiswa yang kuliah di gorontalo di salah satu universitas yang ada di gorontalo. Belum kampus-kampus lainnya. Ini harus menjadi perhatian Pemda. Mahasiswa butuh fasilitas tempat tinggal dan beasiswa,”ujarnya dalam artikel itu.

Lebih lanjut ia mengatakan, upaya mahasiswa memperjuangkan aspirasi tersebut telah dilakukan melalui audiensi bersama Bupati Banggai dan Ketua DPRD. Namun sampai saat ini tak kunjung direalisasikan.

“Memasuki 4 tahun, upaya kami memperjuangkan pengadaan asrama yang kedua. Dari pemasukan proposal sampai dengan audiensi dengan bapak Bupati banggai, serta ketua DPRD dan beberapa anggota dewan. Menyampaikan kondisi asrama kami saat ini sudah kurang layak. Hingga saat inintak kunjung direalisasikan” tuturnya.

“Begitupun beasiswa yang seharusnya bisa membantu dalam penyelesaian studi. Sudah masuk empat tahun kami berjuang, tidak di indahkan, dan hanya menjadi surga telinga bagi kami,”tambahnya.

Iapun berharap, Pemerintah Daerah bisa merespon perihal permohonan asrama kedua dan Beasiswa daerah yang tak kunjung ada.

“Ini merupakan bagian dari tanggung jawab Pemerintah Daerah kepada mahasiswa di tanah rantau, yang sedang menempuh pendidikan lebih lanjut khususnya di tanah Gorontalo,”pungkasnya. (NS)