banner 728x250

Focus Group Discussion TIRBN, Bupati Banggai Paparkan Strategi Penanganan Covid-19

Bupati Banggai Dr. Ir. H. Herwin Yatim, MM memaparkan strategi penanganan Covid-19 saat menjadi narasumber Focus Group Discussion yang digelar secara Virtual oleh Tim Independen Reformasi Birokrasi Nasional (TIRBN) di ruang rapat khusus kantor Bupati, Selasa (19/1).[Foto:Humas Pemda Banggai]
Bupati Banggai Dr. Ir. H. Herwin Yatim, MM memaparkan strategi penanganan Covid-19 saat menjadi narasumber Focus Group Discussion yang digelar secara Virtual oleh Tim Independen Reformasi Birokrasi Nasional (TIRBN) di ruang rapat khusus kantor Bupati, Selasa (19/1).[Foto:Humas Pemda Banggai]

Bupati Banggai Dr. Ir. H. Herwin Yatim, MM memaparkan strategi penanganan Covid-19 saat menjadi narasumber Focus Group Discussion yang digelar secara Virtual oleh Tim Independen Reformasi Birokrasi Nasional (TIRBN) di ruang rapat khusus kantor Bupati, Selasa (19/1).[Foto:Humas Pemda Banggai]
Bupati Banggai Dr. Ir. H. Herwin Yatim, MM memaparkan strategi penanganan Covid-19 saat menjadi narasumber Focus Group Discussion yang digelar secara Virtual oleh Tim Independen Reformasi Birokrasi Nasional (TIRBN) di ruang rapat khusus kantor Bupati, Selasa (19/1).[Foto:Humas Pemda Banggai]
BANGGAIPOST,Luwuk- Bupati Banggai Dr. Ir. H. Herwin Yatim, MM memaparkan strategi penanganan Covid-19 saat menjadi narasumber Focus Group Discussion yang digelar secara Virtual oleh Tim Independen Reformasi Birokrasi Nasional (TIRBN) di ruang rapat khusus kantor Bupati, Selasa (19/1).

Dalam pemaparannya, Bupati Banggai mengulas sejumlah inovasi dan strategi daerah dalam Penanganan Covid-19. Yang terdiri dari 4 faktor. Pertama, respon cepat. Kedua, Penanganan Kesehatan. Ketiga, Penanganan Dampak Ekonomi. Ke empat, Penyediaan Jaringan Pengaman Sosial.

Pada poin Respon Cepat Tanggap/Quick Wins, urai bupati, meliputi pembentukan gugus tugas percepatan penanganan Covid 19, menetapkan dan mensosialisasikan regulasi/protocol covid-19 dan status bencana daerah, memberikan edukasi covid-19 kepada masyarakat, pendataan dan pemeriksaan warga yang tiba dari zona merah, serta pengawas dengan standar protokoler kesehatan pada jalur masuk diperbatasan antar kabupaten.

Terkait penanganan Kesehatan, Pemda Banggai menyiapkan ruang isolasi khusus covid-19 di RSUD Luwuk dan Rumah Sakit Darurat, menggerakan seluruh potensi daerah dan masyarakat untuk penanganan covid-19, menyiapkan fasilitas rumah sakit darurat, serta memasang 50 tempat cuci tangan dan 30 bilik sterilsasi yang di tempatkan di titik-titik keramain di kota luwuk.

Sementara itu, untuk penanganan dampak ekonomi kata Bupati ditujukan untuk tetap menjaga terpenuhinya kebutuhan pokok dan ketahanan pangan daerah, utamanya untuk pencegah dampak panic buying, serta pemberian insentif dan stimulus kepada pelaku UMKM yang terkena dampak ekonomi.

Khusus penyediaan jaring pengaman sosial dilakukan dengan menggerakan seluruh potensi masyarakat hingga ketingkat desa dan dunia usaha, untuk bersama-sama pemerintah daerah saling membantu sesama.

Tidak hanya itu, Bupati Banggai juga memaparkan upaya Pemda dalam membangkitkan ekonomi masyarakat di masa pendemi. Diantaranya, menggeliatkan aktifitas pasar tani online dimasa pandemi, menggeliatkan faktor pariwisata dengan focus penguatan sumber daya lokal desa,
daya saing produk lokal UMKM yang tetap terjaga, serta Iklim inovasi yang stabil dimasa pandemi,”Angka kemiskinan di daerah Kabupaten Banggai yang pada tahun 2018 mencapai 9,12% sampai dengan 2021 saat ini alhamdulillah mengalami penurunan drastis yaitu 6,5%,”tutur Bupati.

Dari serangkaian strategi tersebut, Pemerintah Daerah juga merekomendasikan sejumlah inovasi dalam menghadapi Pandemi Covid-19.

Pertama, pimpinan sebagai role model mampu bertransformasi sebagai pimpinan virtual yang wajib memiliki keterampilan jejaring sosial (facebook, twiter, instagram, line, dll).

Kedua, Pemerintah Daerah mendorong terbangunnya jaringan telekomunikasi secara merata terutama di daerah-daerah terpencil agar tercipta komunikasi yang efektif dalam pelaksanaan pembangunan ekonomi di daerah, demi menunjang perekonomian nasional.

Ketiga, peningkatan SDM ASN agar mampu menguasai informasi dan teknologi utamanya dalam menghadapi revolusi 4.0 dan new normal.

Keempat, pemanfaatan secara maksimal group whatsapp dimasing-masing perangkat daerah untuk membahas strategi peningkatan pelayanan public pada masa pandemi.

Kelima, mengalokasikan anggaran untuk pengadaan sarana prasarana pelayanan berbasis teknologi (online). (Hpb/NS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *