LUWUK-Dalam kampanye debat pasangan calon Bupati dan wakil Bupati Banggai yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) kabupaten Banggai pada Minggu (10/11/2024) di ballroom hotel Estrella Luwuk pasangan Sulianti Murad dan Samsul Bahri Mang atau pasangan nomor urut 3 tampil sangat mencerminkan keberagaman etnis.
Itu tercermin dari ucapan salam yang disampaikan oleh Sulianti Murad saat melakukan penyampaian penutup ( closing statement) pada acara debat tersebut. Dalam closing statement tersebut Sulianti Murad memberikan salam menggunakan bahasa daerah, diantaranya suku Saluan, Balantak, Banggai, Andio, Gorontalo,Jawa, Bali dan Buton.
Supriadi Lawani salasatu pemerhati politik di Banggai mengatakan bahwa apa yang dilakukan oleh Sulianti Murad adalah tindakan yang mencerminkan prinsip keberagaman atau kebhinekaan.
” Luar biasa menurut saya, ucapan salam dengan bahasa daerah itu jelas mencerminkan tindakan yang menjunjung tinggi kebhinekaan ” ucap mantan aktivis yang biasa dipanggil Budi ini.
Bagi Budi seorang pemimpin harus memiliki sikap yang menjunjung tinggi penghormatan kepada perbedaan, baik itu suku maupun agama karena negara ini didirikan dengan prinsip Bhineka Tunggal Ika.
” Negara ini dibangun dengan prinsip Bhineka Tunggal Ika, dibangun dari banyak suku bangsa dan agama, jadi apa yang diucapkan Ibu Anti adalah penghormatan yang mendalam atas semua suku Bangsa ” demikian Budi.
Diakhir keterangannya Budi mengatakan bahwa Sulianti Murad dan Samsul Bahri Mang adalah pasangan milik semua suku bangsa dan agama yang ada di Kabupaten Banggai.
” Saya kira Ibu Anti dan Om Bali adalah milik semua suku bangsa dan agama yang ada di kabupaten Banggai ini” tutupnya.