BANGGAIPOST.COM,Luwuk- Buntut serangan Zionis Israel tanpa henti di Palestina, mengakibatkan krisis bahan bakar di negara tersebut.
Informasi ini disampaikan Aktivis kemanusiaan dari Gaza Palestina DR.Ahed Abo Al Atta saat konferensi pers bersama awak media di Hotel Kota,Luwuk, Minggu (22/10/2023) malam.
Dikatakan, bantuan bahan bakar dibutuhkan sebagai pembangkit listrik. Menerangi rumah-rumah penduduk pada malam hari. Juga menghidupkan fasilitas layanan umum seperti Rumah Sakit dan sarana lainnya.
“Israel juga menyerang fasilitas kesehatan, 15 paramedis gugur. Rumah Sakit bantuan Indonesia di Gaza juga menjadi sasaran Israel,”tuturnya.
Iapun menyerukan kepada lembaga Pemerintah dan masyarakat Indonesia untuk mendesak, menghentikan kejahatan ini.
“Kita juga menghargai sikap dan respon presiden RI Joko Widodo dan Menlu terkait apa yang terjadi di Gaza. Perlu tekanan yang lebih untuk menghentikan serangan ke Palestina,”ucapnya.
Tak hanya itu, DR.Ahed juga menyerukan kepada lembaga kemanusiaan di Indonesia untuk meringankan beban rakyat Palestina. Bagi dia, Indonesia memiliki peran yang sangat efektif, terkait keberlangsungan bantuan untuk Palestina.
“Jalur bantuan ke Palestina hanya satu, yakni melalui Gerbang Rafah,”terangnya.
Sebelumnya, DR.Ahed melakukan orasi Kemanusiaan solidaritas untuk Palestina di Tugu Adipura, Luwuk.
Dikatakan, Umat muslim yang bermukim di Jalur Gaza, Palestina, tak akan sedikit pun meninggalkan tanah mereka dan akan tetap bertahan menjaga Masjid Al-Aqsha, masjid yang diberkahi, meskipun nyawa menjadi taruhannya.
“Kita katakan dan tegaskan, kita tidak akan pernah meninggalkan Masjidil Aqsha. Kami katakan kepada bangsa Indonesia untuk mendukung perjuangan Palestina dan Masjidil Aqsha,” ungkapnya.
Serbuan tentara pasukan Pendudukan Israel yang disaksikan hari ini adalah, upaya Israel menghancurkan Palestina. Sementara pejuang mujahidin Palestina melawan agresi militer Israel, agar tak ada lagi yang menghinakan Masjid Aqsha.
“Ketika Israel yang berusaha menghinakan Al Aqsha pada peristiwa 7 Oktober adalah laknat bagi Israel hingga menghinakan Palestina. Bangsa Indonesia tidak akan meninggalkan Palestina dan Masjid Aqsha,”tegasnya.
Teriakan Allahu Akbar yang menggema di aksi peduli Palestina kali ini kata Ahed, adalah teriakan dan yel yel pasukan Palestina ketika menghancurkan Israel.
“Teriakan Allahu Akbar menggema ketika membunuh musuh. Teriakan Allahu Akbar, teriakan perempuan Palestina ketika bom mombambir rumah-rumah mereka. Teriakan Allahu Akbar yang ditakuti oleh Israel,” tutur Ahed yang disambut teriakan Allahu Akbar peserta aksi.
Ahedpun meminta kepada seluruh kaum muslimin di seluruh penjuru dunia untuk tidak mengkhawatirkan para mujahidin Palestina.
“Olehnya, jangan kalian khawatirkan mujahidin. Allah menguatkan langkah mereka, menguatkan dan dibimbing Allah. Allah mengirimkan malaikat untuk berjuang bersama mereka,”tandasnya. (NS)