Hj.Batia Sisilia Hadjar,SE,.MM, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Banggai
BANGGAIPOST,Luwuk- Wakil Ketua DPRD Banggai H.Batia Sisilia Hadjar,SE,.MM menegaskan, salah satu problem yang kerap ditemui saat turun lapangan (Reses) adalah sektor pendidikan.
Sepertihalnya terkait ketersediaan tenaga pendidik dan minimnya sarana penunjang para guru dalam mengembangkan kualitas anak didik. Kondisi ini diakuinya disebabkan belum meratanya program pendidikan di daerah ini.
,”Seluruh Kecamatan sudah kami kunjungi. Setiap turun lapangan (Reses) problem yang kami terima dari masyarakat hampir seluruhnya mengenai masalah pendidikan, minimnya tenaga pendidik dan sarana penunjang,”tegasnya di sela-sela pembahasan RPJMD Kabupaten Banggai tahun 2021-2026 yang digelar di ruang sidang utama kantor DPRD setempat, Kamis (2/9).
Di salah satu sekolah Kecamatan Bualemo misalnya. Karena tidak memiliki rumah dinas Guru untuk ditempati, sang guru harus menempuh jarak cukup jauh menuju sekolah. Belum lagi kondisi infratruktur jalan yang serba beresiko. Ini jelas memicu tidak optimalnya kegiatan belajar mengajar di sekolah tersebut.
Sementara Potret di Wilayah lain beber Batia, terdapat sekolah yang masih baik kondisinya, di bongkar untuk kemudian dibangun kembali.
,”Kondisi ini menjadi Perhatian Pemda Banggai, untuk wujudkan pemerataan pendidikan khususnya di wilayah Bualemo dan Kepala Burung. Sebab problem pendidikan di kedua wilayah ini begitu komplit,”harapnya.
Belum lagi soal ketersediaan tenaga pendidik. Laporan yang kerap diterima kata Batia, jumlah guru yang berstatus ASN sangat minim dibanding honorer.
,”Bahkan ada sekolah Guru ASNnya cuma 1. Yang lainnya honor, bagaimana bisa maksimal untuk menjamin kualitas anak didik?. Inilah menjadi perhatian kita untuk merumuskan dalam program skala prioritas, khusunya disektor pendidikan,”pungkasnya. (NS)