Pasca Keracunan di Bangkep, Warganet Ramai Kritik dan Beri Masukan Soal MBG

DISEGEL: SPPG di Bangkep ditutup sementara pasca keracunan massal yang dialami ratusan siswa.(Foto: internet)

BANGGAIPOST, BANGKEP – Kasus keracunan massal ratusan siswa akibat program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Banggai Kepulauan (Bangkep) memicu reaksi keras dari warganet. Kolom komentar di media sosial dipenuhi kritik, saran, hingga desakan agar kasus ini ditangani serius oleh pemerintah daerah dan aparat hukum.

Seorang warganet, Bakri Muala, menilai program MBG sebenarnya bagus, namun harus dikelola secara profesional dengan melibatkan tenaga ahli gizi sebagai pengawas mutu. “Pengawasan mulai dari penyimpanan bahan baku, proses masak, hingga penyajian harus ketat. Pekerja dapur pun wajib medical check-up agar tidak menularkan penyakit,” tulisnya.

Komentar senada juga datang dari Nafiq Abu Kasim yang meminta program MBG di Bangkep dihentikan sementara. Sementara Furqon Rey menekankan perlunya proses hukum terhadap pengelola MBG. “Kasihan anak-anak jadi korban. Mereka hanya kejar untung tanpa perhatikan kualitas makanan. HANYA DOI YANG ADA DI BENAK MEREKA,” ungkapnya.

Gelombang kritik tersebut memperlihatkan kekecewaan publik terhadap manajemen program MBG. Banyak warganet mendesak agar pemerintah daerah hingga Gubernur turun tangan, memastikan masalah ini diproses sesuai hukum, sekaligus memperbaiki tata kelola agar kejadian serupa tidak terulang.

Sebagai informasi, pasca insiden keracunan, Rumah Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Bangkep telah disegel dan untuk sementara belum diizinkan beroperasi hingga hasil pemeriksaan keluar.(Alin)