Warganet Minta RSUD Luwuk Diaudit!

Terkait Biaya Parkir RSUD yang Membebani


BANGGAIPOST, LUWUK – Keresahan warga terhadap penerapan biaya parkir di RSUD Luwuk seperti fenomena gunung es. Di bawah gerutuhan warga, sesungguhnya ada tumpukan keluhan yang sangat banyak. Komentar publik di media sosial pun kian beragam, sebagian serius, sebagian lagi bernuansa satir.

Salah seorang warganet bahkan bergurau: “Somo nae kuda sja kalo bagini 🤣,” tulis akun @farenheit, menyindir mahalnya tarif parkir rumah sakit.

Keluhan lain datang dari @shanty_soronganLie yang menilai persoalan tidak hanya sebatas parkir. “Bukan hanya parkir.. bila perlu tim audit pusat turun utk audit RS nya.. semoga ada perubahan demi kemajuan Kabupaten Luwuk,” cuitnya.

Sementara akun @Monalisa menyoroti kebijakan denda karcis hilang. “Apalagi kalo karcisnya hilang tidak sengaja karna sibuk urus keluarga yg sakit kita harus bayar 10 ribu,” keluhnya.

Cerita nyata juga dibagikan @Winarsih_Sairi. “Betul, saya pernah juga ortu koma selama 10 hari, yg 6 harinya menginap bawa mobil, ternyata bayarnya juga 60 ribu,” ungkapnya.

Kritik keras turut disampaikan @Jimmy_Jangkrick. “RSUD tp pengelolaan parkir dikelola swasta 😂 yg jd pertanyaan lembaga dlm hal ini RSUD milik Pemda tp pengelolaan parkir dikuasai perorangan yg bukan BUMD. Lucu memang ini logika.. tabola bale 😂,” tulisnya.

Adapun @BANG_RAY165 menilai, parkir seharusnya tidak dibebankan kepada pasien maupun keluarga. “Betul ini, harusnya parkir di RS itu gratis. RS kan tempat orang sedang sakit, butuh biaya untuk beli obat. Malah dibebani dengan biaya parkir,” tegasnya.

Rangkaian komentar tersebut mempertegas keresahan publik. Masyarakat berharap pemerintah daerah segera turun tangan meninjau ulang pola pengelolaan parkir RSUD Luwuk, agar tidak semakin memberatkan keluarga pasien yang sedang dalam kondisi sulit.(Alin)