Kali Pertama ke Balut, BI Dorong Pelaku UMKM Olah Ikan Segar

KALI PERTAMA: Bupati Balut Sofyan Kaepa memberikan cenderamata kepada Kepala Perwakilan BI Sulteng di Gedung Ali Hamid, Banggai, Jumat (30/09). Ini kali pertana BI ke Balut sejak kabupaten ini terbentuk.


BANGGAI POST, BALUT– Pemerintah Kabupaten Banggai Laut menerima kunjungan Kepala Perwakilan Bank Indonesia provinsi Sulawesi Tengah Dwiyanto Cahyo Sumirat bersama rombongan di Gedung Ali Hamid. Kehadiran Kepala BI Sulteng diterima langsung oleh Bupati Banggai Laut Sofyan Kaepa, Jum’at (30/09).
“Semenjak ada Kabupaten Banggai Laut ini pertama kali dikunjungi Kepala Bank Indonesia. Ini yang pertama dan semoga bukan yang terakhir, ” kata Bupati Sofyan Kaepa. Pada kesempatan itu juga, Bupati Sofyan menyampaikan kondisi Banggai Laut yang wilayahnya lebih banyak laut daripada daratan.
“Luas wilayah laut mencapai 94 persen, Laut yang luas ini tentunya punya potensi besar mensejahterakan rakyat manakala dikelola secara baik,” jelasnya.
“Semoga dengan hadirnya Kepala BI perwakilan Provinsi Sulteng di Banggai Laut bisa memberikan dampak positif untuk kemajuan ekonomi di Banggai Laut,” ucap Bupati Sofyan. “Kesempatan ini langkah terjadi, untuk itu UMKM yang hadir silakan bertanya, dalam diskusi sebentar,” tuturnya.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia provinsi Sulawesi Tengah Dwiyanto Cahyo Sumirat dalam sambutannya menyampaikan, sebagai daerah yang telah ditetapkan industri halal perikanan oleh Gubernur Sulawesi Tengah Rusdy Rusdy Mastura, potensi perikanan yang ada di Banggai Laut harus di dorong. Sehingga nantinya bisa membawa kesejahteraan masyarakat Banggai Laut.
“Kita ingin melihat potensi ikan yang di Banggai Laut bukan hanya ikan segarnya saja tetapi juga nantinya bisa diolah oleh pelaku-pelaku UMKM yang ada di Banggai Laut,” katanya. “Semoga ke depan BI bisa berkontribusi di Banggai Laut,” tutur Dwiyanto.

Pada kesempatan itu Bank Indonesia juga memberikan bantuan sosial kepada satu masjid, satu gereja dan satu SMK yang di Banggai Laut masing-masing sebesar Rp. 25 juta dan bantuan tersebut merupakan program sosial yang dikenal dengan PSBI (Program Sosial Bank Indonesia). Pertemuan tersebut dilanjutkan dengan diskusi santai antara BI dan pelaku UMKM. (IK)