banner 728x250

Ayam Tak Lagi Bertelur, Sebagian Mati, Program SJSP Desa Rau Balantak

Tampak salah satu kandang ayam petelur yang tak lagi produktif.[Foto:Istimewa]

BANGGAIPOST.COM,Balantak- Upaya Pemda Banggai dalam memenuhi protein dan meningkatkan pendapatan keluarga secara berkelanjutan, melalui program Satu Juta Satu Pekarangan (SJSP) di sektor peternakan tampaknya belum sesuai harapan.

Dikecamatan Balantak, sejumlah peternak mengeluhkan kondisi usaha ayam petelur bantuan dinas terkait.

Di Desa Rau misalnya, penerima manfaat hanya dapat menjual telur dua bulan sejak bantuan ayam di terima. Setelah itu produksi telur menurun drastis, hanya bisa di konsumsi untuk kebutuhan rumah tangga. Bahkan sampai saat ini, sebagian ayam telah mati.

“Kami waktu itu menerima bantuan sebanyak 20 ekor ayam petelur sudah termasuk pakan dan vitamin. Dua bulan setelah itu, ayam sudah bertelur dan masih sempat menjual 15 butir. Selanjutnya, tidak ada lagi bantuan pakan dan vitamin,”ungkap salah satu penerima manfaat Arno, kepada media ini, Rabu (31/7/2024).

Agar usaha tersebut terus berlanjut, iapun membeli pakan dan vitamin, dengan harapan produksi telur meningkat. Namun tak membuahkan hasil.

“Saya sudah beli pakan dan vitamin, tapi ba telur tiap hari cuma 1 biji, 2 biji, bahkan tidak ada telur. Hanya bisa di konsumsi untuk kebutuhan dapur,”terangnya.

Bahkan saat ini, ayam petelur yang di budidaya tak lagi produktif menghasilkan telur. Bahkan sebagiannya mati.

“Orang-orang menyarankan ganti pakan, dan saya sudah coba, tapi hasilnya juga sama. Saat ini ayam tidak lagi bertelur, sebagian mati. Mengelolah ayam begini sangat sensitif, beda dengan ayam kampung. Pusing kepala. Kondisi ini juga dialami teman-teman penerima yang lain,”ujarnya.

Iapun menyayangkan selama proses budidaya ayam petelur, tidak dilakukan pendampingan oleh instansi terkait. Sehingga, keluhan peternak dapat teratasi.

“Minimal dalam se bulan, 2 kali instansi terkait berkunjung, melakukan pendampingan. Itu harapan kami. Jangan hanya saat penyerahan bantuan saja, setelah itu tidak di dampingi,”keluhnya.

Untuk diketahui, penyaluran bantuan program Satu Juta Satu Pekarangan di Kecamatan Balantak masuk dalam cluster pertama, yakni pada bulan September- Oktober 2023.

Adapun sasaran atau penerima manfaat dari program satu juta satu pekarangan untuk sektor peternakan merupakan masyarakat yang masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

Hal ini sebagaimana telah diatur dalam Peraturan Bupati (Perbup) Nomor 38 Tahun 2022 tentang Program Satu Juta Satu Pekarangan. (*)