BANGGAIPOST.COM,Luwuk – Lutfi Samaduri, Anggota DPRD Kabupaten Banggai yang menjadi korban kekerasan di Desa Sentral Timur, Kecamatan Toili, Kabupaten Banggai pada Sabtu (5/4/2025) membantah kabar yang menyebutkan Anggota DPR RI Beniyanto Tamoreka datang melerai kekerasan yang menimpa dirinya.
Lutfi yang merupakan Anggota DPRD Banggai dari Fraksi Gerindra itu merasa perlu meluruskan informasi yang menyebutkan kehadiran Benyanto Tamoreka adalah untuk melerai keributan malam itu. Menurut dia, kehadiran Ketua Golkar Kabupaten Banggai itu justru menjadi pemicu terjadinya aksi razia dan kekerasan kepada dirinya dan rekannya yang ada saat itu.
Dijelaskan, saat Beniyanto tiba di lokasi kejadian malam itu, ia kemudian meminta Lutfi untuk membuka pintu mobil agar bisa diperiksa di dalamnya. Saat itulah massa yang ada langsung melakukan pemeriksaan di dalam mobil dan mengambil berkas – berkas yang ada di dalam mobil.
“Karena saya tidak izinkan mengambil dokumen itu, maka disitulah terjadi ketegangan yang berujung pada kekerasan,” kata Lutfi.
Lutfi juga menyesalkan pemberitaan media yang tidak menyebutkan secara detail soal rumah kejadian. Rumah kejadian tersebut merupakan rumah mertuanya, atau orang tua dari istrinya.
“Disebutkan kejadiannya terjadi di salah satu rumah warga, seolah olah saya ada di rumah orang lain. Padahal kejadiannya dirumah mertua saya dimana saya tinggal,” tuturnya.
Saksi lain yang juga ada dalam kejadian itu, Ajan, juga membatah jika Beniyanto Tamoreka datang melerai. Menurut dia, Ketua Golkar itu justru datang dengan kecurigaanya tentang adanya praktek politik uang yang mereka lakukan.
“Justru pak Beny datang dia curigai kami. Makanya dia suruh buka mobil mau dipriksa,” tuturnya.
Atas peristiwa tersebut Lutfi telah menyampaikan laporan kepada pihak kepolisian, terkait dugaan penganiayaan dan kekerasan yang mereka alami. (*)