Kemah Prestasi, Peserta Kecewa Tarif Mandi Rp. 7000 Perkepala, Buang Air Segini Nilainya, Netizen: Mending Pulang Saja

Lokasi Kemah Prestasi yang digelar di Desa Bukit Jaya, Kecamatan Toili, Kabupaten Banggai. [Foto: Istimewa]

BANGGAIPOST.COM, Toili- Sejumlah peserta kegiatan Kemah Bakti yang di gelar di Desa Bukit Jaya, Kecamatan Toili, Kabupaten Banggai merasa kecewa.

Niat untuk membina mental generasi melalui kegiatan kepramukaan justeru, menimbulkan beban bagi para peserta.

Beban di rasakan mulai dari kebutuhan mandi, hingga buang air yang di terapkan warga setempat.

Problem tersebut belakangan ini menghiasi jagad Medsos Facebook. Warga netpun memberikan komentar miris atas kondisi tersebut.

Seperti unggahan pemilik akun, Yuliana. Dalam postingannya ia menulis keluhan guru-guru pendamping pramuka dimomen kegiatan yang melibatkan ribuan peserta tersebut.

“Untuk warga 24 bukit jaya jgn juga keterlaluan..sama org ”  yg ikut perkemahan..krna td guru” dr bunta yg bawa murit” ny ,serta dr bualemo dll…mngeluh semua ..karna mereka mndi k rmh warga d tarip seharga 7000 per kepala ..dn buang air besar 5000 kasian kn..klo setiap hr  hrs d tarik segitu ya ..kasian ..kita juga dl prn ikut mtq d bunta trs tingl d rmh warga tpi kita dr toili gk ad di tarip  klo mndi dg buang air besar..klo sep itu org bkit jya sama aj gk bsa mncari amal..emng hari gni gk ad yg gk pake duit tp jgn ketrlaluan ..krn mrka blg klo ttp bgtu  mnding plg sj,”tulisnya, Minggu (7/8).

Postingan ini telah dibagikan warganet sebanyak 597 kali.

Sikap prihatin juga ditunjukkan pemilik akun Noldy Lapapang. Ia menilai kondisi memiriskan ini dapat dirasakan secara langsung oleh peserta yang memiliki keterbatasan dana.

“Serba bayar, buang air kecil 2000rbu
Buang air besar 3000rbu
Mandi 5000rbu
B cuci kain 5000rbu
Isi air minum 5liter 2000rbu
Bru 1 hri SDH brpa habis uang,,bgiman klw orang tua bawa uang pas Pasan. ambil air sembahyang di bayar jga,” tulisnya.

Senada ungkapkan pemilik akun FJ Putra. Dalam postingannya Ia meminta Bupati Banggai turun tangan mengatasi problem tersebut.

“Hallo pak bupati bukan main ini kegiatan yang  di Toili..padahal sama orang nomor 1 p’kampung seharusnya gratis Pak bupati.tapi ternyata dan ternyata. macam so talalu mau skli dp tarif ee.,” Tulisnya penuh harap. (NS)