Inovasi Ambulance Dering di Banggai, Raih Penghargaan Tingkat Asia Pasifik

Foto: Diskominfo Banggai

BANGGAIPOST.COM,Luwuk – Pemerintah Kabupaten Banggai meluncurkan sebuah aplikasi Ambulance Dering Ibu Hamil.

Kegiatan yang dirangkaikan dengan rbuk stunting tersebut dipusatkan di Hotel Swiss Bellin Luwuk, Jumat (10/22).

Peluncuran aplikasi ini ditandai secara simbolis dengan pengguntingan pita di depan sebuah mobil ambulans bertuliskan “Ambulans Dering”.

Aplikasi tersebut bertujuan untuk mencegah kematian pada ibu hamil, dan memastikan bayi dalam kandungan aman hingga persalinan.

Informasi yang diperoleh BanggaiPost menyebutkan, Aplikasi Online Ambulans Dering Ibu Hamil memenangkan Inovasi Open Government Partnership (OGP), Tingkat Asia Pasific Tahun 2022.

Sedianya, penghargaan diterima oleh Bupati Banggai pada OGP SUMMIT di Seoul Korea Selatan pada bulan Desember 2022, namun terhambat, karena masih maraknya Pandemi Covid-19 di dunia.

Menurut dr. Yustianty Monoarfa., SP., M.Kes, angka kematian Ibu di Kabupaten Banggai, mengalami peningkatan dari 71/100.000 di tahun 2019 menjadi 263/100.000. Ini disebabkan karena pelayanan kesehatan ibu hamil tidak dapat dilakukan secara maksimal, menyusul adanya pembatasan kegiatan di Posyandu dan kunjungan rumah akibat pandemi Covid-19.

Ibu hamil, kata dia, belum terdata dan termonitor secara real time, mana yang termasuk resiko rendah, sedang atau tinggi.

Oleh karena itu, aplikasi online ambulans dering dapat dijadikan tool penting untuk mengumpulkan informasi pencapaian SPM Ibu Hamil secara online oleh tenaga kesehatan di desa, puskesmas dan kabupaten.

“Sehingga dapat memudahkan dalam hal identifikasi, pencatatan, pelaporan dan evaluasi pada setiap kehamilan ibu di Kabupaten Banggai dengan pemanfaatan teknologi informasi dan sistem yang memadai,” terangnya.

Bupati Banggai H.Amirudin, dalam sambutannya mengatakan, aplikasi tersebut, merupakan bagian dari upaya meningkatkatkan inovasi dan kreativitas Pemerintah Daerah dalam melakukan pelayanan publik.

Orang nomor satu di Banggai itupun mengingatkan kepada peserta yang hadir bahwa, menurunkan angka stunting bukan sekedar tanggung jawab tenaga kesehatan semata, tetapi seluruh masyarakat, termasuk seluruh jajaran perangkat daerah sesuai tanggung jawab dan tugasnya masing-masing.

“Ada 55 desa yang banyak keluarga kurang gizi dimana anak-anaknya berpotensi stunting, tolong dinas terkait untuk memaksimalkan program ayah dan ibu asu, dimana saya, pak wakil, sekda, asisten, staf ahli dan semua kepala-kepala OPD dilibatkan dalam program tersebut,” pinta Bupati. (DKF)