Risiko Usaha Ternak Sapi Tinggi, Peternak di Banggai Diimbau Ikut Asuransi

Ir.Ferlyn Monggesang,MSi

 

BANGGAIPOST,Luwuk- Usaha peternakan sapi secara umum memiliki berbagai risiko yang cukup tinggi. Yang diakibatkan oleh kematian, kecelakaan, kehilangan/kecurian, bencana alam termasuk wabah penyakit.

Risiko ini memicu terganggunya sistem usaha budidaya ternak dan berkurangnya produksi. Sehingganya, penting bagi peternak di Kabupaten Banggai untuk mengasuransikan ternak sapi betina produktif melalui program Asuransi Usaha Ternak Sapi (AUTS) yang digulirkan Pemerintah.

Penegasan itu disampaikan Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Ir. Ferlyn Monggesang,MSi kepada Banggai Post, Rabu (16/6).

Adapun manfaat asuransi ternak Sapi bagi peternak kata dia, yakni, pertama, memberikan ketentraman dan ketenangan, sehingga peternak dapat memusatkan perhatian pada pengelolaan usaha dengan lebih baik.

Kedua, pengalihan risiko dengan membayar premi yang relatif kecil peternak dapat memindahkan ketidakpastian risiko kerugian yang nilainya besar.

Ketiga, memberikan jaminan perlindungan dari risiko kematian dan kehilangan sapi,”Program ini merupakan kerja sama Pemerintah dengan Asuransi Jasindo. Besaran bantuan premi (subsidi) dari pemerintah melalui program ini sebesar 80% per ekor pertahun. Dan sisanya swadaya peternak hanya sebesar 20% atau Rp.40.000/ekor/tahun. Dan proses klaimnyapun cukup mudah,”paparnya.

Ditahun 2021 lanjut Kadis, progres pengajuan  ternak Sapi Betina Produktif untuk di cover asuransi baru sekitar 200 peternak dari yang ditargetkan sebanyak 1000 peternak.

Lambannya progres pencapaian target itu disebabkan sejumlah problem. Pertama, Kurangnya sosialisasi pihak Asuransi Jasindo untuk meyakinkan masyarakat tentang pentingnya asuransi usaha ternak sapi,”Kami inginkan adalah adanya sinergitas terkait sosialisasi asuransi usaha ternak sapi. Sayapun kemana-mana menyempatkan waktu untuk mensosialisasikan pentingnya  asuransi usaha ternak sapi. Begitupun di tingkat penyuluh hingga saat ini berperan aktif menggiatkan sosialisasinya,” tutur Kadis berharap

Selain minimnya sosialisasi yang dilakukan Pihak Asuransi Jasindo, problem selanjutnya adalah masih rendahnya kesadaran masyarakat mengenai pentingnya asuransi usaha ternak sapi betina produktif, untuk meningkatkan populasi ternak.

Tidak hanya itu, masyarakatpun kerap merasa tidak ingin direpotkan untuk mengurus pengajuan asuransi ternak sapi mereka,”Terkadang masyarakat tidak mau ribet mengurus pengajuan asuransi ternak sapi. Padahal, petugas penyuluh selalu siap membantu peternak yang ingin mengasuransikan usaha ternak sapi mereka,”ujarnya

Meski diperhadapkan dengan sejumlah kendala di lapangan, Kadispun terus bekerja keras dengan menempuh sejumlah terobosan untuk mensukseskan program ini.

Salah satunya intens menerapkan himbauan kepada masyarakat akan pentingnya asuransi usaha ternak sapi,”Layanan program ini bisa diakses melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan atau petugas penyuluh. Dan bisa juga langsung kepihak Asuransi Jasindo untuk dilakukan pendataan,”pungkasnya. (NS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *